Sunday 16 March 2014

SEJARAH PERUBAHAN NAMA AGANG NIONJO MENJADI TANETE DI BARRU

Diriwayatkan bahwa pada masanya ada seorang putra dari Pajung Luwu (Raja Luwu) mati tenggelam dilaut waktu menyeberang ke Tanjung Ujung (antara selayar dan bira). Jenazah Putera Raja Luwu itu dipungut oleh raja-raja Tenete (Kerajaan kecil di Selayar). Opu Tanete (Raja Tanete) membawa jenazah itu dalam peti pergi menghadap kepada Raja Gowa.

Sewaktu jenazah itu sampai di istana Raja Gowa, maka Raja Gowa meminta kepada Karaeng Agang Nionjo, yang kebetulan pada waktu itu sedang menghadap Raja Gowa, agar supaya Karaeng Agang Nionjo memerintahkan orang-orangnya mengawal Opu Tanete mengantar jenazah itu ke Luwu. Perintah Raja Gowa itu dilaksanakan oleh Opu Tanete dan Karaeng Agang Nionjo. selaku tanda atas peristiwa tersebut dan juga untuk mempererat persahabatan antara Tenete (Selayar) dengan Agang Ninonjo, maka mulai pada waktu itu AGANG NIONJO diubah namanya menjadi TANETE, senama dengan Tanete di Selayar.

Referensi:
Judul Buku: Bingkisan Patunru; Sejarah Lokal Sulawesi Selatan oleh Abdurrazak Daeng Patunru.

No comments:

Post a Comment